Kamis, 13 Juni 2013

SHALAT SYUKUR DAN DALILNYA (Rangkuman)



Sujud syukur kepada Allah apabila mendapatkan nikmat atau terhindar dari bencana, termasuk sunnah yang berlaku dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya.
Adapun shalat syukur kepada Allah dua rakaat, merupakan masalah yang diperselisihkan para ulama.
Sebagian ulama menyatakan disunnahkannya hal tersebut apabila sedang mendapat nikmat yang baru. Di antara dalil yang dijadikan sebagai landasan disyariatkannya adalah;
1-     Riwayat Hakim dari Ka'ab bin Ajrah radhiallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan Ka'ab bin Malik ketika taubat dia dan shahabatnya diterima agar dia shalat dua rakaat dan sujud dua kali. (HR. Hakim dalam Al-Mustadrak Alas-Shahihain, 5/148)
Hanya saja, hadits ini tidak shahih, karena dalam rangkaian sanadnya terdapat Yahya bin Al-Mutsanna. Al-Uqaili berkata, 'Haditsnya tidak tersimpan dan tidak diketahui periwayatannya' (Adh-Dhu'afa Al-Kabir, 4/432)
2-     Riwayat Ibnu Majah, no. 1391, dari jalur Salamah bin Raja, telah meriwayatkan kepadaku Sya'tsa, dari Abdullah bin Abi Aufa, radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan shalat dua rakaat pada saat diberi kabar gembira dengan (tewasnya) Abu Jahal."
Hadits ini dinyatakan hasan oleh sebagian ulama, seperti Ibnu Hajar dan Ibnu Mulqin. Lihat Al-Badrul-Munir, 9/106, Talkhish Al-Habir, 4/107)
Akan tetapi Al-Bushairi berkata, 'Sanad hadits ini terdapat catatan, karena Sya'tsa Abdullah, tidak saya ketahui ada orang yang memberikan penilaian tentang dirinya, apakah menolak atau menyetujuinya.'
Adapun tentang Salamah bin Raja bin Mu'in, Ibnu Ady berkata, 'Beliau meriwayatkan beberapa hadits, akan tetapi tidak ada yang mengontrolnya, sedangkan An-Nasai berkata, (Dia perawi) yang lemah. Sedangkan Ad-Daruquthni berkata, 'Beberapa haditsnya berbeda sendiri dibanding hadits yang diriwayatkan dari perawi yang tsiqah. Abu Zur'ah berkata, 'Dia adalah orang yang jujur. Abu Hatim berkata, 'Tidak ada haditsnya yang bermasalah.' (Mishbah Al-Zujajah, 1/211).


TATACARA SHALAT
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahnya. Tetapi, jika kamu mengingkarinya sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7)

Shalat Syukur
Shalat syukur dilakukan terutama ketika kita memperoleh nikmat dari-Nya atau diselamatkan dari suatu musibah. Shalat syukur dilakukan dua rakaat, dengan niat menyampaikan rasa syukur kepada Allah swt. Caranya:
· Rakaat pertama: membaca surat Fatihah dan surat Al-Ikhlash.
· Rakaat kedua: membaca surat Fatihah dan surat Al-Kafirun.
· Dalam ruku’ dan sujud pada rakaat pertama, sesudah membaca tasbih, membaca:


اَلْحَمْدُ للهِ شُكْرًا شُكْرًا وَحَمْدًا حَمْدًا

Alhamdulilâhi syukran syukran, wa hamdan hamdan
Segala puji bagi Allah; terima kasih, terima kasih, dan segala pujian kusam-paikan kepada-Nya. 

· Dalam rukuk dan sujud pada rakaat kedua, sesudah membaca tasbih, membaca:


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي اسْـتَجَابَ دُعَآئِي وَاَعْطَانِي مَسْأَلَتِي

Alhamdulillâhil ladzistajâba du’-âî wa a’thânî mas-alatî.
Segala puji bagi Allah yang telah mengijabah doaku dan memberi permohonanku.

Sujud Syukur
Sujud syukur sangat dianjurkan dilakukan setiap sesudah wirid shalat-shalat wajib. Dan setiap kita mendapat nikmat dari Allah swt atau terhindar dari suatu musibah. Bacaan dalam sujud syukur:

سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي. اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Subhânakallâhumma Anta Rabbî haq-qan haqqâ, sajadtu laka yâ Rabbî ta-’abbudan wa riqqâ. Allâhumma inna ‘amalî dha’îfun fadha’i lî. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yawma tub’atsu ‘ibâduka wa tub ‘alayya innaka Antat tawwâbur Rahîm.

Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.

Atau  membaca (100 kali):

شُكْرًا شُكْرًا

Syukran syukran
Terima kasih, terima kasih ya Allah

Tata cara shalat dan sujud syukur ini dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar anda