Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Desember 2022

Sudah Lama

Sudah lama 

Sejak berlari aku tak berpuisi

Sudah lama

Sejak menari tak lagi berhenti merangkai narasi

Sudah lama 

Waktu itu hingga kini memulai lagi

Senin, 19 Januari 2015

TAK ADA RUANG

tak ada ruang menuliskan kekuranganmu
penuh sesak berjubel berdesak
tak ada ruang
tak ada

Selasa, 07 Oktober 2014

DUNIA YANG MENIPU DIRI

Pagujud,
Itulah dunia

SHALAT DZUHUR

Siapa yang mengerti bahwa detik-detik terasa dekat. Begitu dekat.
Semua asa tertinggal. Yang dibawa hanya amal. Hanya amal.

Lupakan semua urusan yang belum selesai.
Lakukan segera kebaikan dan ibadah.
Sebab itu Sejati Bekalmu.

Tinggalkan sejenak dunia.
Pergi dan Basuhlah muka.
Sujudlah!

PUISI RINDU

kalau bukan panas atau matahari,
darimana aku awali puisi

sementara hanya alam yang mengerti
rindu ini

Kamis, 25 September 2014

Jangan Bersedih

Jika itu Aku
mengapa bersedih

jalan yang terseok dan lunglai
demi satu cinta

Selasa, 02 September 2014

EPISODE HIDUP

Lalu lalang tulang belulang
dibungkus cinta dan keinginan

kadang berlari, berjalan
menari menjalar-jalar sepanjang jalan

terik memaki tanah tandus kerontang

di altar perang kehidupan

dia yang cantik kadang garang
dia entah
mungkin kamu yang sebenarnya atau siapa


Kamis, 21 Agustus 2014

Milih Hirup Nu Mana

Katingal lalumpatan. Mapag naon duka teuing.
Hirup pasuntrung-suntrung.
Ngudagan duit gudagan kahormatan.
Poho we ka hakekat nu dituju

Ngos-ngos, ting harenghos.
Capek meureun. Karep teuing.
Kesang Lesang Mencrang. Bau
Lain ku geuleuh tapi hewa.
Sabab napsu ni nyaliara.

Leuheung,
mangkatna doa heula
milari kasab nyumponan kawajiban
mapag sareat asalna mah ti gusti sadaya
nu napasna dikir jeung doa

jalma kitu
ati-ati dina laku
dina basa cacarita
dina hate seueur hade

hideung bodas alam dunya
sok bade milih nu mana
kade tong katipu ku mata
ku rasa jeung ku dunya
nyanggakeun

Sabtu, 16 Agustus 2014

BURU BALIK

wayah kieu can pulang ti sakola.
ngagugulung sertifikasi.
meni siga enyaan.
jig atuh buru balik.
ituh budak diimah asuheun.
tong sampe leungiteun bapa na.

barinage pabeulit teuing jeung pagawean.
wayahna gawe nya gawe
wayahna jang kaluarga nya sempetkeun
karunya ituh indung budak kesepian


kitu menurut hate nurani sim kuring
(bari ngagidig buru balik)

Selasa, 12 Agustus 2014

MENGABSEN

buku materi.
absensi.
administrasi mengajar.
laptop.
printer.
tumpukan berkas laporan.
meja.
lemari plastik.
tas.
sepatu.
kaos kaki.
balpen.
kopiah.
box file.
HP.
BB.
Koran.
Korek api.
Rokok.
Asbak kertas.
Kunci Motor.
Kardus Kertas.
Tong Sampah.
Kursi.

Jumat, 08 Agustus 2014

SEPERTI GILA

SEPERTI GILA

seperti gila. ketika tak ada yang dapat ku ajak bicara. aku sendiri berbicara. kadang angin atau cicak. atau tikus atau nyamuk.
orang-orang yang terlelap di mataku seakan berbicara lebih banyak tentang dirinya. kata-kata mereka itu jujur dan murni. ada senyum dan sungging. ada diam dan kelam. ada yang samar-samar atau terang-terangan.
segelas kopi dan air putih. sebungkus rokok dan asbak. mengepul kesana kemari. mengepung sadarku dan sunyi. selalu begitu.
seperti gila hingga bagi orang-orang yang mau mengerti. nikmat dunia itu malam hari. siksa sisanya.
seperti gila

AKU KENYANG

Rindu Sepi

Sepi menepi larut
malam
Tak ada suara
senyap dada
hanya sayup

suaramu lirih
mendengkur menukik
menanjak entah

aku kenyang menatapmu luar dalam
aku kenyang memikirkanmu luar dalam
dan kau tak berkutik

beranjak engkau aku masih diam
pergi engkau aku ikuti
engkau tak sadarkan diri
aku termenung

aku rindu sepimu
yang tanganmu memeluk
yang gumammu tak kumengerti

tapi aku suka

aku ingin sepi itu nanti malam dan selanjutnya
dan berlari mengejar cahaya sebelum kau kembali dari mimpimu



Sabtu, 21 Juni 2014

Berdoalah

ada sepasang mata memandang
dari jaun nun di sana
lewat hurup-hurup
dan kikir jejak

ada malaikat
lirih berbisik
berdoalah
untuk kebaikan

hujan turun
kedua tanganku terangkat




Nafas

Siang meredup
awan di ruanganku asap rokok
mengepul dari hati yang sibuk

tumpukan kertas tak peduli
nasib menanti

rintik memilukan
desir-desir jauh pergi
tanpa suara

Hu
Allah
Hu
Allah


Puisi Untuk Jokowi

Wi, sana kamu saja yang jadi Presiden RI !

Sabtu, 24 Mei 2014

Campak

Sebuah sore di Rumah Sakit
Tertumpahlah segelas kopi ke lambungku
Sebatang rokok
Dan senyum yang hitam

Aku pergi lalu
seberat rasa entah

Kini berjejer
Menunggu nasib
namun aku campakkan lagi

Namaku Rindu

Aku rindu
Aku rindu
Aku rindu

Siang Hari

Siang hari pergi
dengan keringat

kantuk memaki niah
di meja-meja berjejer kepala

Siang hari ini
panas menanti hujan
dan pekerjaan

Belajarlah,

Belajarlah menghargai,
Sebab aku jadi sendiri jika kau begitu

Belajarlah membaca
Sebab aku tak tega

Belajarlah mengerti
jangan melarang menggurui

Belajarlah memahami
dan lihat bukti

Selasa, 22 April 2014

Ini Tentangku

Ini tentang hidup yang meliku
naik menanjak turun menukik
bebatu

Ini tentang badai dan ombak
laut dan darat

Ini tentang terik dan gigil
menusuk

Ini tentang kereta dan bis kota

Ini tentang petani ladang
dan nelayan

Ini tentang setumpuk buku
dan Tulisan

Ini tentang urat leher
dan lidah

Ini tentang pergulatan dan pergerakan
Tentang emosi dan ambisi

Ini tentang perjuangan dan pemberontakan
tentang pertunjukkan dan adu kekuatan

Ini tentang sutera, tentang kapas
tentang persahabatan

Ini tentang komitmen dan kebenaran
bukan melulu teman

Ini tentang idealisme dan gengsi
tentang kata-kata dan konsep

Ini tentang strategi dan kecurangan
Tentang kemenangan dan kebodohan

Ini tentang sakit dan terbuang
tentang sendiri dan ketidakmampuan

Ini tentang kerinduan, ada dan pertentangan
tentang cita-cita dan dorongan

Ini juga tentang cinta
tentang keinginan dan jalan cerita

Ini tentang perpisahan dan ketegasan
keputusan dan kesakitan

Ini tentang nafas dan pertumbuhan
Tentang dedikasi lebih dari materi

Lalu dunia yang baru
dunia yang sibuk

Kembali ini tentang kerja
yang ada padanya cinta

Ini juga tentang kehilangan
dan kenangan
Nisan

Ini dulu saja